Baik Obama maupun Romney sepertinya enggan untuk dianggap kurang meyakinkan. Mereka pun pada akhirnya seperti melontarkan serangan kepada China, khususnya Romney. Demikian diberitakan Business Insider, Selasa (23/10/2012).
Di saat Presiden Obama menilai hubungan AS dengan China selama empat tahun dirinya berkuasa amat sukses, lain halnya yang ada di pikiran Romney. Menurut mantan Gubernur Massachusetss itu, apa yang dipertunjukkan oleh Obama adalah sebuah kelemahan dalam melakukan diplomasi dengan China.
Dalam debat, Romney tampak melontarkan serangan keras terhadap Negeri Tirai Bambu. Hal tersebut bukan pertama kalinya dilakukan oleh Romney. Pada debat sebelumnya, hal itu pun juga dilontarkan.
China akan selalu menjadi bagian penting dalam kebijakan luar negeri AS. Sebelumnya, mantan Presiden Bill Clinton juga melontarkan ucapan keras kepada Negeri Tirai Bambu, tetapi pada akhirnya dia pun menyetujui perjanjian perdagangan antara kedua negara. Sementara George W Bush dan Obama menyebut China melakukan manipulasi mata uang, tetapi mereka pun lebih memilih melakukan pendekatan diplomatik.
Pada pertarungan menuju Gedung Putih tahun ini, kedua kandidat Presiden AS seharusnya bisa menjaga komentar mereka tentang China. Pemilu AS tahun ini, berjalan berdampingan dengan transisi politik di China yang berlangsung pertama kali dalam satu dekade terakhir dan ketegangan pun terus memuncak di China.
Setiap ucapan yang dilontarkan oleh Romney, bisa jadi justru merusak citranya sendiri. Pernyataan paling keras Romney terhadap China adalah melabeli China sebagai manipulator mata uang dan melakukan beberapa perubahan atas kebijakan AS terhadap China. Apa yang tidak disadari oleh Romney adalah, bila dirinya melakukan hal tersebut jika terpilih sebagai Presiden AS, maka perekonomian AS yang sudah menurun bisa dihadapkan pada masalah sulit dan bisa pula menjalar ke Eropa.
Eskalasi Romney terhadap China bukan hanya dalam perang perdagangan. Dirinya berulangkali akan mendukung perdagangan senjata ke Taiwan, yang hingga kini masih menjadi masalah bagi China. Romney bahkan menjanjikan penjualan pesawat tempur F-16 yang sebelumnya ditunda oleh Presiden Obama. Tindakan Romney mengimplikasikan dirinya siap berperang demi melindungi Taiwan.
Kebijakan Pemerintahan Obama terhadap China berulangkali dikritik oleh Romney. Tetapi pada dasarnya, Obama juga kerap mengambil tindakan keras terhadap China. Dengan bantuan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Obama berulangkali melancarkan protes diplomatik kepada China. Dia bahkan sedikit menantang Negeri Panda itu dengan melakukan pertemuan dengan Dalai Lama pada 2010 dan 2011. Hal tersebut langsung mengundang protes dari China, yang menanggap Dalai Lama sebagai gangguan.
Tetapi langkah paling berani dari Obama adalah melakukan manuver keanggotaan penuh dalam Trans-Pacific Partnership (TPP), yang mengatur perdagangan bebas multilateral. Meskipun puluhan negara sudah menunjukkan kesiapannya untuk ikut serta, kecil kemungkinan bila China ikut berpartisipasi. Kehadiran TPP kemungkinan besar bisa mengurangi dominasi China dalam perdagangan regional tanpa menimbulkan perang perdagangan.
Tweet |