Ironis, Twitter Tak Lepas dari Isu Sentimen Agama dan Etnis

Isu Bersentimen Agama dan Etnis Ramai Di Twitter

Twitter sudah menjadi arena perang baru bagi para kandidat gubernur DKI Jakarta dan para pendukungnya. Setiap hari sejak putaran kedua bergulir adu argumen dan saling serang terjadi di media sosial berlambang burung itu, meski lebih sering arena itu menjadi tempat caci maki dan tempat menyebar isu bersentimen agama dan etnis.

Memang ironis karena justru ketika Twitter digunakan secara masif untuk proses demokrasi, para pendukung pasangan Joko Widodo - Basuki Ahok Tjahaja Kusuma dan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli malah memenuhi media sosial itu dengan cari maki, sumpah serapah, dan memainkan kampanye negatif menggunakan isu agama dan etnis.

Yose Rizal dari Politicawave menyebut tingginya partisipasi warga twitland dalam pemilihan gubernur Jakarta sebagai "fenomena perdana" dalam alam demokrasi Indonesia dan bisa menjadi contoh untuk pemilihan umum lainnya.

"Yang agak menyedihkan, di pemilihan putaran pertama banyak obrolan di Twitter tentang program membangun Jakarta, tetapi di putaran kedua agak tenggelam," sesal Yose.

Uniknya, kekecewan Yose itu juga disesali oleh masing-masing pendukung dari dua kandidat yang bersaing di tanggal 20 September nanti.

Personal Bullying

Baik Jasmev, wadah bagi relawan media sosial pendukung Jokowi - Ahok, dan tim suskses Foke - Nara saling tuding bahwa pihak lawanlah yang sering menggunakan caci maki dan kampanye negatif di Twitter.

Kartika Djoemadi, kordinator Jasmev yang ditemui Beritasatu.com, Selasa (4/9) silam, mengatakan bahwa sukarelawannya menggunakan akun asli, bukan yang bersembunyi di balik akun anonim.

"Anggota Jasmev wajib menggunakan akun asli dan kita enggak saling kenal, kita baru kenal di Twitter saja," kata Kartika, "Sementara akun-akun yang dikerahkan oleh kubu Foke adalah akun-akun pseudonym, salah satu contohnya adalah TrioMacan2000 (TM2000)."

Kartika yakin TM2000 dibayar untuk menjadi semacam komandan bagi para akun-akun anonim dan pendukung Foke-Nara lainnya di Twitter. Polanya, menurut Kartika, TrioMacan2000 akan memberikan tweet berseri yang sering disebut kuliah tweet (kultwit) lalu akun-akun anonim lain akan meretweet.

Isu atau informasi yang ditweet oleh akun-akun ini, menurut Kartika, hanya berisi fitnah yang tidak didukung oleh data yang valid serta akurat.

"Ngomong soal Yahudi, Soros, Zionis, yang sama sekali tidak masuk akal," sesal Kartika.

Dugaan Kartika diperkuat oleh Rudi Valinka atau yang dikenal sebagai @kurawa di twitland, salah satu akun Twitter pendukung Jokowi-Ahok yang getol melawan isu-isu yang dilempar oleh TrioMacan2000.

"TM2000 juga mempunyai satu akun dominan lagi yang bertugas utk membantunya yaitu : @BurungHantuI9I3 sedangkan akun-akun lain seperti @tutihand_ hanya bertugas untuk memprovokasi saja tanpa kultwit. Saya mencatat tim sukses foke-Nara  banyak membeli akun dengan follower untuk dijadikan buzzer seperti @JlebbMoment dan @SindirMantab," terang Rudi dalam perbincangan via pesan pendek.

"Lihat saja bahasa dan model komunikasi mereka yang mirip dan satu arah. Polanya seperti dikomando dan tidak interaktif," imbuh Kartika.

Beritasatu.com sudah menghubungi TM2000 untuk mendapatkan konfirmasi tetapi hingga sekarang belum dibalas.

Sementara itu Giofedi Rauf (@giofedi) yang selain aktif mendukung dan membela Foke di Twitter juga menjadi konsultan kampanye pasangan nomor satu itu membantah semua tuduhan Jasmev. Ia malah menuding Jasmev banyak menggunakan akun kloningan dan bayaran.

"Saya kenal baik orang yang membuat dan mengendalikan akun-akun bayaran, yang mereka sebut Jasmev itu," kata lelaki yang disapa Gio itu.

Dia mengatakan Kartika dan kawan-kawannya justru sering menyerang pribadi orang lain di Twitter, baik itu pribadi Fauzi Bowo maupun para pendukungnya dan tidak terbiasa untuk berdebat tentang program yang diusung para kandidat.

"Perdebatannya sangat jauh dari substansi, karena yang dilakukan oleh tim Jokowi-Ahok, adalah serangan personal, yang bisa dikategorikan sebagai personal bullying terhadap akun tertentu," tegas Gio.

"Saya saja pernah dihina-hina di Twitter ketika saya tampil sebagai narasumber di salah satu televisi swasta," kenang dia.

Ketika itu menurut Gio, mereka mengambil fotonya dari tayangan itu dan mengunggahnya ke Twitter untuk "dikeroyok" ramai-ramai.

"Saya memakai kopiah (dalam tayangan itu) saja dimasalahkan, katanya saya pakai pecinya miring. Saya pikir itu kan enggak penting, jauh dari kampanye mencerdaskan masyarakat yang ingin kita bangun," sesal dia.

Faktor TrioMacan2000

Akan tetapi tentang tuduhan bahwa timnya membayar TM2000, yang mempunyai lebih dari 132.000 follower, Gio punya teori lain.

"TM2000 itu lucu sebenarnya. Yang membuat TM2000 menyerang mereka adalah mereka sendiri. Karena mereka setiap hari mem-bully TM200," analisis Gio.

Gio mengaku dia tidak kenal atau pun membayar TM2000 untuk membela Foke-Nara di media sosial. Kuncinya, menurut Gio, ada di putaran pertama ketika TM2000 menyerang Foke dengan sembilan kultwit yang isinya mengumbar kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan Fauzi Bowo, kandidat petahana yang didukung Partai Demokrat.

"Anda lihat kan waktu kami tidak pernah menyerang TM2000. Ada sembilan kulwit tentang Foke, apakah pernah kita bullying dia?" tanya Gio.

Gio boleh berteori tetapi Rudi atau @kurawa punya teori lain. Menurut warga Jakarta yang bekerja di bidang kepelabuhannan itu, TM2000 merupakan akun yang tahu bagaimana memanfaatkan Twitter utk berbisnis.

Rudi yang lewat akunnya pernah membeberkan tentang siapa dan apa TM2000 menjelaskan bahwa akun dengan foto profil gadis cantik berwajah indo itu sebenarnya "adalah akun yamg punya misi sebagai "corporate account", layaknya perusahaan terorganisir,terkonsep, dan komersial."

TM2000 menggunakan akunnya untuk mencari keuntungan dengan menjadi "buzzer account". Salah satu pengguna jasa TM2000, menurut Rudi, adalah Foke. Menurut Rudi di putaran satu TM2000 sengaja menyerang Foke dan mendukung Jokowi, agar Foke menggunakan jasanya di putaran kedua.

"Perhatikan anomali kultwit @TrioMacan2000 di mana Foke sebagai koruptor kakap tetapi diputaran dua disebut memiliki kelebihan 'pribadi mandiri' WTF," tulis Rudi.

Meski demikian menurut Yose dari Politicawave, TM2000 tidaklah sehebat yang dikira banyak tweeps. Meski mempunyai follower ratusan ribu, dia tidak lantas bisa mempengaruhi sentimen pengguna Twitter terhadap dua kandidat gubernur DKI.

"Jangan anggap remeh pengguna Twitter. Pengguna Twitter rata-rata berpendidikan, terlepas dari kelas masyarakat mana mereka berasal. Mereka tidak mudah lupa. Janganlah hari ini bilang A terus minggu depan bilangnya B. Apa lagi di Twitter semuanya dengan mudah terlacak," ujar Yose.

Mike Portal | sumber : beritasatu.com

Love to hear what you think!