Pria berusia 72 tahun itu menjalani pengangkatan tumor pada ginjalnya di sebuah rumah sakit di Swedia dan mendapatkan anestesi pada pukul 10.45. Menurut The Local, dokter kepala anestesi kemudian meninggalkan ruang operasi untuk makan siang, diikuti oleh perawat anestesi 15 menit kemudian.
Karena tidak ada dokter anestesi lain yang menggantikan, perawat pengganti yang diambil dari bagian ortopedi juga tidak paham menangani mesin pernapasan (respirator).
Tak berapa lama, pasien itu mengalami perdarahan dalam dan tekanan darahnya anjlok. Perawat pengganti terus berusaha mencari dokter anestesi, tetapi pada pukul 13.00 kondisi pasien kritis.
Dokter anestesi dan perawat akhirnya kembali dari makan siang dan menemukan mesin pernapasan pasien sudah mati sehingga pasien kehabisan oksigen selama 8 menit. Mereka kemudian berusaha memberikan bantuan pernapasan, tetapi tidak berhasil.
Karena kekurangan oksigen, pasien mengalami kerusakan otak parah dan meninggal.
Akibat insiden tersebut, pihak keluarga pasien melaporkan dokter dan rumah sakit kepada departemen kesehatan Swedia.
Tweet |