Obama Pesimistis Bisa Pindahkan Pabrik Apple dari China ke AS

Apple China

Mike PortalRakyat Amerika Serikat (AS) sedang bersiap-siap untuk memilih kembali calon pemimpinnya pada bulan November mendatang. Layaknya sebuah momen menjelang pemilihan presiden seperti biasa, banyak program yang ditawarkan dan debat yang diselenggarakan termasuk isu-isu populis.

Dikutip situs CNN Money, Minggu (21/10/2012) beberapa hari yang lalu, CNN menyelengarakan debat calon presiden AS antara Barrack Obama dan Mitt Romney. Pertanyaan muncul dari moderator acara, bisakah perusahaan manufaktur Apple pembuat iPhone, iPad dipindah dari China ke Amerika Serikat?

Presiden AS Barack Obama nampaknya pesimistis untuk bisa menghadirkan kembali pabrik Apple yang kini berpusat di Foxconn Technology Group di Taiwan dan di China daratan.

"Ada beberapa pekerjaan yang tidak akan kembali lagi kesini, alasanannya karena pekerjaan itu bergaji kecil, dan berketerampilan rendah," kata Obama dingin.

Jawaban dingin Obama ini adalah untuk menanggapi jawaban pesaingnya, Romney. Rival Obama itu sedikit berseberangan, berbicara secara diplomatis. Menurut Romney kemungkinan pabrik Apple bisa dipindah ke AS namun dengan beberapa kebijakan dan persayaratan khusus.

"Amerika Serikat harus menekan China agar menghentikan aksinya memanipulasi mata uang Yuan. Juga harus membuat Amerika adalah tempat paling menarik untuk tenaga kerja, dengan menurunkan pajak," katanya.

"Kurangi pajak penghasilan untuk perusahaan menjadi 25% dari yang sekarang yaitu 35%," tambahnya.

Dari pihak Apple, nampaknya pernyataan Obama cenderung benar. Pihak Apple pernah mengatakan perusahaannya telah mempekerjakan ribuan orang di China dan sekitar 700 ribu orang pekerja perakitan di Foxconn. Jadi hampir tidak mungkin untuk membawa perusahaan besar ini ke AS.

Bahkan sang pendiri Apple, Steve Jobs saat masih hidup, pernah membahas hal yang sama dengan Obama. Steve Jobs pun mengatakan hal senada dengan Obama. Menurutnya, tidak mungkin perusahaan Apple didirikan di AS.

Steve Jobs pernah mengatakan kepada Obama, lemahnya sistem pendidikan di AS menjadi penghambat bagi Apple untuk membuat pabriknya di AS. Alasannya, karena Apple membutuhkan 30.000 insyinyur industri untuk dipekerjakan di pabrik Apple.

"Anda tidak akan menemukan jumlah insinyur sebanyak itu disini," kata Jobs kepada Obama seperti dituturkan oleh penulis biografi Steve Jobs, Walter Isaacson.

"Jika anda bisa mendidik para insinyur ini, akan ada banyak perusahaan manufaktur di AS," tutur Walter menirukan Steve Jobs.

CEO Apple saat ini, Tim Cook setuju dengan apa yang dikatakan Steve Jobs. Ia mengatakan harus ada perubahan besar dalam sistem pendidikan di AS untuk merealisasikan hal itu. "Harus ada perubahan secara fundamental dalam sistem pendidikan untuk membawa pekerjaan itu kembali," katanya.

Love to hear what you think!