Xu Pinghui (13), dikatakan oleh sang dokter, mulai tertawa sejak dia mengalami demam pada usia delapan bulan. Orangtuanya sekarang sedang putus asa karena belum menemukan cara menyembuhkannya.
Yang Longying, sang ibu, mengatakan, "Sejak itu dia tertawa tanpa bisa dikontrol." Ayahnya, Xu Weiming, menambahkan, "Kami sedih, melihat dia tertawa justru membuat kami lebih sedih daripada bila dia menangis."
Namun, Pinghui sedikit mempunyai harapan setelah dokter mengatakan bahwa ada bagian otak depan yang rusak akibat demam. Mereka sekarang sedang memindai otak si kecil dengan CT scan dan berharap bisa menyelesaikan masalah yang bertahun-tahun menjadi misteri ini.
Tweet |