Kejadian tersebut diketahui setelah sang ibu mempublikasikan foto yang menunjukkan jahitan bocah tersebut melalui Sina Weibo, media sosial yang dijuluki "Twitter-nya China". Tujuannya agar untuk mewanti-wanti keluarga lain akan berbahayanya menyimpan minuman soda kalengan di dalam freezer.
Menurut cerita ibunya, bocah itu mengambil sekaleng minuman bersoda dari freezer yang memang ingin dinikmati dalam keadaan beku (25/8) silam. Ketika sang bocah berusaha menarik penutup minuman kaleng bersoda itu, kaleng alumunium tersebut meledak keatas dan salah satu bagian dari kaleng yang pecah tersebut mengenai wajah anaknya. Dirumah sakit, anaknya harus mendapat 31 jahitan di pipi dan 7 jahitan dibagian dalam mulutnya.
Menurut Louis Bloomfield, seorang fisikawan dari Universitas of Virginia, Amerika Serikat, gas karbondioksida memang dapat menjadi sangat berbahaya. "Saat air yang berada di dalam kaleng membeku, maka karbondioksida akan mengumpul di satu bagian kecil yang tersisa dalam kaleng tersebut," ujarnya. Nah...kondisi inilah yang menimbulkan tekanan besar didalam kaleng yang akan lepas (meledak) saat kaleng tersebut pertama kali dibuka.
Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa kaleng minuman bersoda itu tidak meledak dalam freezer?
"Tekanan dalam kaleng itu sudah mencapai batasnya dan ketika mendapat tekanan baru -ketika bocah itu menarik pembukanya- tekanan didalam kaleng menemukan titik lemah", kata Bloomfield. Dan jika tekanan itu terjadi dalam kaleng yang cacat produksi mungkin kaleng itu sudah meledak. Tetapi kaleng soda yang dibuka oleh bocah itu sempurna dan jika tidak disentuh oleh bocah itu mungkin akan berhasil menahan tekanan di dalam selamanya.
Tweet |