Berbicara tentang sejarah, sejarah China Kuno bisa jadi merupakan sejarah yang paling banyak dibicarakan. Mengingat usia yang sangat tua dan berbagai peninggalan sejarah yang berguna, pantas rasanya jika sejarah ini menjadi salah satu sejarah yang cukup terkenal.
Menjadi masyarakat China sepertinya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Di luar hal-hal buruk yang terjadi di negara ini nyatanya China memiliki sejarah peradaban yang sangat menarik. Sejarah China kuno sangat "diperhitungkan". Siapa yang tidak bangga jika mengetahui sejarah negaranya menjadi salah satu cerita sejarah yang berpengaruh di dunia? Dengan begitu, secara emosional kita pasti akan merasa menjadi sebuah negara yang besar.
Sejarah China Kuno - Asal Muasal Negeri China
Sejarah China kuno bermula dari asal mula nama China itu sendiri. Sebutan China diberikan oleh orang-orang Barat yang sebelumnya disebut dengan nama Bangsa Tengah. Daratan China yang berada di Tengah Asia Timur berawal dari peradaban masyarakat di sekitar Sungai Kuning. Kurang lebih 4300 tahun lalu, di sana, ada suku yang dipimpin oleh dua orang pemimpin besar. Dua pemimpin itu bernama Yan-Di dan Huang-Di.
Yan-Di dan Huang-Di kemudian bekerja sama untuk membangun sebuah bangsa yang besar. Berkat kerja keras mereka, terbentuklah sebuah bangsa yang mereka beri nama Bangsa Hua. Hua punya arti yang sangat indah yaitu 'bunga dan keindahan'. Dengan semangat membangun sebuah bangsa yang besar, sejarah China kuno pun dimulai.
Sejarah China kuno pun berlanjut, sekitar abad ke-21 SM, seorang penguasa besar bernama Qi (putra Yu) membangun kerajaan yang diberi nama Kerajaan Xia. Besarnya pengaruh Kerajaan Xia menyebabkan bangsa Hua memiliki nama lain, yaitu Xia. Seiring berjalannya waktu, bangsa tersebut mengganti namanya dengan sebutan Bangsa Tianxia. Nah, dari Bangsa Tianxia iniliah mereka menyebut dirinya Bangsa Tengah. Dan oleh orang Barat, sebutan Bangsa Tengah ini berubah menjadi China.
Sejarah China Kuno dari Masa ke Masa
Secara garis besar, sejarah China kuno dibagi ke dalam tiga masa. Masa pertama disebut “the age of myths”, yakni masa sebelumnya hingga masa Dinasti Shang. Masa kedua disebut “the age of feudal states”, yakni masa kekuasaan Dinasti Zhou. Masa ketiga disebut “the age of empires”, yakni terjadi pada masa kekuasaan Dinasti Qing hingga kekuasaan Dinasti Ming.
Ketiga masa tersebut menjadi sebuah fase penting dalam cerita sejarah China kuno. Tidak bisa dihilangkan dan akan tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat China. Karena fase itulah yang hingga akhirnya berhasil membawa masyarakat China pada keadaan seperti sekarang ini.
Dalam sejarah China kuno juga diceritakan bahwa sebelum Dinasti Shang berkuasa, telah ada Kerajaan Xia yang berdiri pada 2100 SM hingga 1600 SM. Sebenarnya, ada perbedaan pendapat mengenai kapan waktu Dinasti Xia ini berkuasa. Berdasarkan perhitungan Liu Xin, Xia berkuasa sejak 2205 SM dan berakhir pada 1766 SM.
Namun, di dalam Sejarah Bambu, tertulis bahwa pemerintah Xia berkuasa sekitar 1989 SM hingga 1558 SM. Lain lagi yang dilaporkan dari hasil penelitian Proyek Kronologi Xia Shang Zhou yang diadakan oleh pemerintah RRC, mereka berpendapat bahwa Xia berkuasa sekitar tahun 2070 SM dan 1600 SM. Perbedaan catatan mengenai sejarah China kuno memang wajar terjadi. Mengingat versi yang datang dari berbagai sumber juga bisa berbeda.
Jangan heran jika pada kenyataannya, sejarah China kuno banyak menyuguhkan cerita-cerita tentang kerajaan dan dinasti, karena hal tersebut memang telah menjadi identitas negara ini.
Masih menurut cerita sejarah China kuno, setelah Kerajaan Xia berakhir, muncul dinasti pertama di China, yaitu Dinasti Shang yang berkuasa antara 1600 SM hingga 1046 SM. Dinasti Shang pernah dipimpin oleh sekitar 31 orang raja. Raja pertama mereka bernama Raja Tang dan raja terakhirnya bernama Raja Zhou. Menurut beberapa keterangan, masyarakat China pada masa Shang memiliki kepercayaan terhadap banyak dewa. Mereka percaya kepada dewa tertinggi bernama Shang-Ti.
Para ahli arkeolog menemukan tulang orakel yang digunakan masyarakat China pada 1500 SM untuk memprediksi masa depan. Temuan tulang orakel itu menjadi bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua. Penemuan ini merupakan bagian kecil dari penemuan dalam perjalanan sejarah China kuno. Masih banyak penemuan-penemuan lain yang juga cukup penting.
Dinasti Shang runtuh sejak kalah dalam pertempuran Muye melawan Wu Wang, seorang penguasa Zhou. Maka, sejak itulah berdiri kekuasaan Dinasti Zhou yang disebut “the age of feudal state”. Kekalahan Dinasti Shang ini juga menjadi sebuah jalan cerita menarik dalam sejarah China kuno yang panjang.
Dalam sejarah China kuno, disebutkan bahwa Dinasti Zhou merupakan dinasti yang paling lama berkuasa di China. Berdasarkan penilitian Proyek Kronologi Xia Shang Zhou, Dinasti Zhou berkuasa sejak 1046 SM dan berakhir pada 256 SM.
Masa ketiga yang disebut “the age of empires” sejarah China kuno ini terjadi saat kekuasaan Dinasti Ming hingga Dinasti Qing. Dinasti Ming berkuasa antara 1368 hingga 1644. Dinasti Ming berdiri karena hasil pemberontakan terhadap Dinasti Yuan pada 1368. Pemberontakan itu berasal dari kaum petani yang tidak puas dengan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuanzang dari suku Han merupakan dalang pemberontakan tersebut. Pada masa inilah, pembangunan tembok China diselesaikan.
Jika berbicara tentang peninggalan sejarah China kuno, tembok besar China sepertinya menajdi peninggalan terbesar dari peradaban itu. Keberadaan tembok besar China tersebut hingga kini bahkan tetap membekaskan kekuatan sebuah bangsa.
Warisan sejarah China kuno ini memiliki panjang yang bahkan bisa terlihat hingga luar angkasa. Perlu diketahui bahwa sesungguhnya, tembok besar China sesungguhnya adalah gabungan tembok-tembok pendek yang mengikuti jalur pegunungan di China. Yang membuat ini istimewa adalah jaraknya yang luar biasa panjang. Panjang tambok ini mencapai 8. 851 km. Sebuah panjang bangunan yang sangat menakjubkan untuk masyarakat yang hidup di awal tahun 1000-an.
Sejarah China Kuno - Akhir dari China Kuno
Akhir dari sejarah kuno China adalah masa Dinasti Qing. Inilah kekuasaan feodal terakhir yang berkuasa di China. Dinasti Qing berkuasa setelah Dinasti Ming hancur karena kalah perang melawan suku Manchu pada 1644. Dinasti Qing berkuasa sekitar 1644 dan berakhir pada 1911.
Setelah Dinasti Qing berakhir, berakhir jugalah sejarah China kuno. China memasuki era modern dengan mulai menghapus sistem feodal kerajaan. Sun Yat-Sen berhasil memprovokasi rakyat China untuk mengadakan revolusi yang mengakibatkan turunnya Kaisar Xuantong, penguasa Qing, pada 12 Februari 1912. Setelah kekuasaan feodal berakhir, China menerapkan sistem negara Republik China. Sun Yat-Sen kemudian diangkat menjadi presiden pertama Republik China.
Sejarah China kuno yang memang identik dengan kekaisaran dan dinasti serta kerajaan ternyata menjadi hal yang dianggap menarik bagi sebagian sineas. Berbagai film bertemakan kerajaan China kuno pun banyak diproduksi, salah satunya adalah Curse of The Golden Flower.
Tweet |