Kelompok aktivis itu berlayar dari Hong Kong ke kepulauan yang di Jepang disebut Senkaku sementara warga China menyebutnya Diayou.
Lima aktivis yang mendarat di kepulaian itu dan mengibarkan bendera sudah tiba di Naha, Okinawa. Sedangkan tujuh lainnya akan tiba kemudian.
Jumlah seluruh aktivis ini kemungkinan besar adalah 14 orang yang beberapa di antaranya adalah wartawan dan awak kapal.
Kantor berita Jepang NHK melaporkan kemungkinan besar kelompok aktivis itu akan dideportasi kembali ke China jika ditetapkan tidak melakukan hal-hal ilegal.
“Mereka akan dipindahkan ke Biro Imigrasi Jepang dan kemudian dikirimkan kembali ke Hong Kong,” seorang juru bicara Pengawas Pantai Jepang seperti dikutip berbagai media China.
Dikepung polisi
Kelompok ini berlayar pada Minggu (12/8/2012) dan saat mendekat kawasan sengketa, kapal-kapal penjaga pantai Jepang langsung mengepung kapal China itu.
Melihat kepungan ini, tujuh orang aktivis melompat ke laut dan berenang menuju salah satu pulau.
Lima aktivis langsung ditahan begitu mencapai pantai. Sedangkan dua orang lainnya kembali ke kapal yang kemudian juga ditahan karena dianggap memasuki wilayah Jepang tanpa izin.
Ini adalah kali pertama sebuah kapal asing berhasil mendarat di kepulauan yang disengketakan sejak 2004 lalu.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Jepang Osamu Fujimura mengatakan Jepang sudah mengirimkan nota protes diplomatik ke China dan Hong Kong.
Sedangkan pemerintah China melakui kementerian luar negeri meminta Jepang segera membebaskan para aktivis itu.
Suhu politik China dan Jepang memanas beberapa bulan belakangan ini terkait status sejumlah pulau di Laut China Selatan.
Taiwan juga mengklaim hak atas kepulauan Senkaku yang selama ini menjadi wilayah prefektur Okinawa.
Meski kepulauan itu sebagian besar tak berpenghuni namun berada di jalur pelayaran yang sibuk, memiliki populasi ikan yang besar dan diduga mengandung deposit minyak yang berlimpah.
Mike Portal | sumber: indochinatown.com
Tweet |