India Bisa Blokir Situs SARA, Bagaimana dengan Indonesia?!

Indonesia Harus Blokir Situs SARA

Mike PortalWartawan VOA di New Delhi, Anjana Pasricha dari New Delhi, melaporkan bahwa pemerintah India memblokir 250 situs-situs web provatktor - sentimen SARA dan media sosial sosial yang sejenis dengan itu.

Situs-situs web yang diblokir tersebut, memasang gambar dan video yang diedit dari korban gempa dan mengklaim mereka sebagai Muslim yang menjadi korban perselisihan etnis di negara bagian Assam, India timur laut, dan Myanmar (Rohingya)

Menurut Menteri Dalam Negeri India, Sushil Kumar Shinde, “unsur-unsur” tertentu menggunakan situs jejaring sosial untuk memancing sentimen masyarakat; pemerintah telah mengumpulkan banyak bukti hasil penyelidikan, dari komunikasi Facebook atau SMS.  India secara rutin meminta perusahaan-perusahaan itu menghapus apa yang disebut “isi yang mengkhawatirkan.”

Itu di India; yang mempunyai penduduk hampir 1 Milyar, serta ratusan etnis besar dan kecil, juga ada bermacam-macam agama dan sekte.  Di India pun, tak jarang ada gesekan-gesekan - perselisihan antara SARA, yang sering juga berujung pada pertumpahan darah.

Jadi, jalan - kebijakan pemerintah India yang memblokir situs-situs serta grup-grup jaringan sosial provokator - membawa sentimen SARA serta jaringan sosial, merupakan langkah awal yang baik dan benar.

Bagaimana dengan Indonesia!?

Di negeri ini, Nusantara tercinta, tak sedikit situs-web seperti itu; isinya tak ada yang bersifat damai - perdamaian (antara)  SARA; juga ribuan grup-page jejaring sosial, blog, dan bahkan media online.

Grup-grup aliran keras dengan leluasa menghantam sana - menghantam sini, mencaci, fitnah, bahkan memuat vidio dan gambar/foto hoax, yang bersifat membangkitkan semangat ketidak sukaan - kebencian terhadap etnis dan agama.

Ada lagi, dan tak sedikit situs-web yang hobbinya memuat tentang kritik terhadap ajaran agama; dan ketika ada yang membalas dengan cara yang sama, maka dikatakan penghujatan - penodaan - penistaan terhadap agama, dan lain sebagainya.

Agaknya di Indonesia, yang mempunyai Kementerian Informasi dan komunikasi, belum melihat bahaya situs-web-grup seperti di India!?  Sehingga, mereka membiarkan semuanya ada serta tetap ada. Padahal, news - pesan - foto - vidio yang hoax - sesat - menyesatkan itu, justru merupakan biang kerok rusak - kerusakan hubungan sosial dan antar umat beragama di Nusantara; dan bahkan menghantar pada kerusuhan serta chaos  sosial.

Penulis Abbah Jappy

Situs yang menyebarkan kebencian,SARA yang saya ketahui adalah voa-islam.com dan arrahmah.com [Kunjungi boleh asal jangan ikut terprovokasi]

Love to hear what you think!